Sabtu, 26 November 2016

Kabel UTP

Nama : Ondi william simanjuntak
Nim     :153303030288
Kelas   :pagi C
Sem     :3
Matkul: Organisasi komputer
 UNIV PRIMA INDONESIA
“Kabel UTP”
a.      Pengertian kabel UTP
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.

b.      Fungsi dari kabel UTP
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

c.       Jenis-jenis dari kabel UTP


a.CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
b.CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
c.CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
d.CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16 megabit/detik.
e.CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100 megabit/detik.
f.CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
g.CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.
d.      Susunan kabel UTP
1.      Straight Through Cable
Jenis kabel ini menggunakan standar yang sama antara ujung satu dengan ujung yang satunya lagi. Jika pada ujung pertama susunan yang kita pakai adalah EIA/TIA 568A, maka pada ujung yang kedua kita menggunakan susunan yang sama pula yaitu EIA/TIA 568A. Begitu juga bila salah satu ujungnya menggunakan susunan EIA/TIA 568B, maka ujung satunya menggunakan susunan yang sama.
Jadi sederhananya, pin 1 pada salah satu ujung akan terhubung dengan pin 1 pada ujung yang lainnya, lalu pin 2 akan terhubng dengan pin 2, dan seterusnya.




Kabel straight trought ini biasanya digunakan untuk menghubungkan:
                                                       I.            PC dengan Switch
                                                    II.            PC dengan HUB
                                                 III.            Sitch dengan Rotuter


2.      Cross Over Cable
Penyusunan kaebel Cross Over (Silang) berbeda dengan kabel Straight Trought (Lurus). Jika pada ujung satu menggunakan standar EIA/TIA 568A, maka pada ujung kedua harus menggunakan standar EIA/TIA 568B. Bisa kita lihat bersama pada gambar dibawah ini, kabel yang menyilang merupakan kabel yang berfungsi untuk mengirim dan menerima data, sedangkan dua pasang kabel yang lain susunannya tetap.


Kabel Cross Over digunakan untuk menghubungkan:
                                                       I.            PC dengan PC
                                                    II.            Switch Dengan Switch
                                   

Jumat, 04 November 2016

Memory Direct Mapping

Nama: Ondi William Simanjuntak
Nim    :153303030288
Kelas  :Pagi C
Sem     :3
MatKul: Organisasi Komputer
UNIVERSITAS PRIMA
1*Direct Mapping adalah Pemetaan dari suatu memory yang lansung bertemu antara address dengan line.
 Contoh soal :
1.  Suatu sistem komputer memiliki memory utama sebesar 512 Mbyte, memiliki cache sebesar 128 Kbyte. Transfer data antara memory utama dengan cache dalam ukuran block yang besarnya 8 byte, jika digunakan pemetaan langsung (Direct Mapping) tunjukkan masing-masing berapa bit untuk TAG (T),  SLOT (Cache Line : L) dan WORD(W).
Dik :  Memory : 512 MB
Cache      : 128 KB
Block       : 8 Byte
Dit : T L W  ?
Dij :
Memory 512 MB =  220 .  29 = 229 , Maka  lebar Alamat = 29 bit.
1 Block 8 Byte =  23 , Maka Wordnya =  3 bit.
Line Memory = Cache / Block
= 128 KB / 8 Byte
=  16 K Line
Line Cache      = 16 K =  210 .  24 = 214 , Maka Linenya 14 bit.
Jadi Besar TAG = Memory – Lebar Word – Ukuran Line
= 29 – 3 (Word) – 14 (Line) = 12 bit.
T L W
12 14 3
Direct Mapping
• Setiap blok pada main memory dipetakan dengan line tertentu pada cache.
i = j modulo C
di mana i adalah nomor line pada cache yang digunakan untuk meletakkan


• blok main memory ke-jJika M = 64 dan C = 4, maka pemetaan antara line dengan blok menjadi
seperti berikut :
Line 0 can hold blocks 0, 4, 8, 12, ...
Line 1 can hold blocks 1, 5, 9, 13, ...
Line 2 can hold blocks 2, 6, 10, 14, ...

• Line 3 can hold blocks 3, 7, 11, 15, ... Pada cara ini, address pada main memory dibagi 3 field atau bagian, yaitu:
o Tag identifier.
o Line number identifier
o Word identifier (offset)

Keuntungan menggunakan Direct Mapping antara lain:
• Mudah dan murah diimplementasikan.
• Mudah untuk menentukan letak salinan data main memory pada cache.


Kerugian menggunakan Direct Mapping antara lain:
• Setiap blok main memory hanya dipetakan pada 1 line saja.
• Terkait dengan sifat lokal pada main memory, sangat mungkin mengakses blok yang dipetakan pada line yang sama pada cache. Blok seperti ini akan menyebabkan seringnya sapu masuk dan keluar data ke/dari cache, sehingga hit ratio mengecil. Hit ratio adalah perbandingan antara jumlah ditemukannya data pada cache dengan jumlah usaha mengakses cache.

Associative Mapping
• Memungkinkan blok diletakkan di sebarang line yang sedang tidak terpakai.
• Diharapkan akan mengatasi kelemahan utama Direct Mapping.
• Harus menguji setiap cache untuk menemukan blok yang diinginkan.
o Mengecek setiap tag pada line
o Sangat lambat untuk cache berukuran besar.

• Nomor line menjadi tidak berarti. Address main memory dibagi menjadi 2 field saja, yaitu tag dan word offset
• Melakukan pencarian ke semua tag untuk menemukan blok.
• Cache dibagi menjadi 2 bagian :
o lines dalam SRAM
o tag dalam associative memory

Keuntungan Associative Mapping: cepat dan fleksibel.
Kerugiannya: biaya implementasi. Misalnya : untuk cache ukuran 8 kbyte
dibutuhkan 1024 x 17 bit associative memory untuk menyimpan tag identifier.


Set Associative Mapping
• Merupakan kompromi antara Direct dengan Full Associative Mapping.
• Membagi cache menjadi sejumlah set (v) yang masing-masing memiliki sejumlah line (k)
• Setiap blok dapat diletakkan di sebarang line dengan nomor set:
• Jika sebuah set dapat menampung X line, maka cache disebut memiliki Xway set associative cache.
• Hampir semua cache yang digunakan saat ini menggunakan organisasi 2 atau 4-way set associative mapping.

2.  Suatu sistem komputer memiliki memory utama sebesar 64 Mbyte, memiliki cache sebesar 128 Kbyte. Transfer data antara memory utama dengan cache dalam ukuran block yang besarnya 16 byte, jika digunakan pemetaan langsung (Direct Mapping) tunjukkan masing-masing berapa bit untuk TAG (T),  SLOT (Cache Line : L) dan WORD(W).
Dik :  Memory : 64  MB
Cache      : 128 KB
Block       : 16  Byte
Dit : T L W  ?
Dij :
Memory 64 MB =  220 .  26 = 226 , Maka  lebar Alamat = 26 bit.
1 Block 16 Byte =  24 , Maka Wordnya =  4 bit.
Line Memory = Cache / Block  = 128 KB / 16 Byte =  8 K Line
Line Cache      = 8 K =  210 .  23 = 213 , Maka Linenya 13 bit.
Jadi Besar TAG = Memory – Lebar Word – Ukuran Line
= 26 – 4 (Word) – 13 (Line) = 9 bit.

T L W
9 13 4